Cari Blog Ini

Jumat, 07 November 2008

Langkah Langkah Membuat Hompage

Langkah Langkah Membuat Hompage Bermacam macam langkah yang digunakan oleh para web designer dalam membuat suatu homepage tetapi pada garis besarnya langkah langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Membuat Sketsa Desain :
Dalam mendesain suatu homepage langkah pertama yang dilakukan adalah membuat sketsa disain pada kertas, hal ini dilakukan untuk memberi gambaran bagaimana homepage kita nanti setelah selesai dan bagaimana cara mengatur letak letaknya. tetapi untuk kebanyakan orang langkah ini biasanya dilewati dan langgsung meloncat ke langkah kedua.
2. Membuat Layout Desain :
Setelah sketsa sudah jadi, kita menggunakan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks dan Macromedia Freehand untuk memperhalus sketsa desain dan juga menambahkan efek efek pada sketsa tersebut.Setelah layout desain homepage sudah jadi. File gambar tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk mengoptimize waktu download.Karena file gambar biasanya berukuran besar sehingga akan memerlukan waktu lama untuk membuka untuk membuka halaman web yang memakai gambar tersebut. Untuk melakukan hal tersebut kita dapat menggunakan software Adobe Image Ready. Software ini dapat langsung memotong gambar yang besar tadi dan otomatis juga menjadikannya ke dalam format html. Langkah ini bisa saja dilewatkan bila ukuran gambar kita tidak terlalu besar.
3. Membuat Animasi :
Animasi diperlukan untuk menghidupkan homepage kita agar menarik pengunjung. Macromedia Flash dan Gif Construction Set dapat dipakai untuk melakukan hal tersebut.
4. Membuat HTML :
Setelah itu kita merapikan layout desain kita seperti menempatkan beberapa tombol dan gambar, menambah text, mengedit script HTML, membuat layout form ke dalam format HTML. Untuk itu kita perlu software HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage dan Allaire Homesite.
5. Programming dan Script :
Untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat guestbook, counter dan forum diskusi. selain itu script ini juga dapat digunakan untuk mempercantik halaman web kita antara lain membuat animasi text , membuat animasi pada background dan lain lain. File HTML kita perlu programming untuk melakukan aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan ASP, Borland Delphy, CGI, PHP, Visual Basic dan yang terkenal saat ini adalah dengan menggunakan java script.
6. Upload HTML :
Setelah file kita telah menjadi html beserta gambar dan scriptnya. Kita perlu meng-upload file kita ke suatu tempat ( hosting ), agar semua orang di dunia dapat mengakses halaman html kita. Biasanya Macromedia Dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan Microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas upload ini. Atau dapat menggunakan software seperti WS-FTP, Cute FTP, Bullet FTP. Yang perlu menjadi catatan di sini adalah jika kita menggunakan microsoft frontpage kita harus memilih hosting yang mendukung frontpage ini karena tidak semua hosting mendukung frontpage, terutama hosting gratis.
7. Memilih hosting :
Untuk homepage pribadi atau yang sekedar ingin coba-coba biasanya setelah file html sudah jadi dapat hosting di tempat-tempat gratis, memakai guestbook dan counter gratis dan menambah macam-macam accesories dalam mempercantik homepage pribadi tersebut. Contohnya yaa seperti homepage saya ini. Lihat tutorial Fasilitas gratis pendukung homepage.
B. Software-Software yang dipakai Desain :
Untuk membuat desain suatu homepage biasanya para web designer dimulai dengan software ini sebagai tampilan sementara atau dalam membuat layout homepage.
1. Adobe Photoshop : Desain berbasis titik ( bitmap )
2. Adobe Image Ready : Memotong gambar-gambar ke dalam format html
3. Adobe Illustrator : Desain berbasis vector
4. CorelDraw : Desain berbasis vector
5. Macromedia Freehand : Desain berbasis vector
Efek Desain :
Hal ini dilakukan untuk menghidupkan desain yang telah kita rancang. Seperti menambah efek cahaya, textur dan manipulasi teks.
1. Macromedia Firework : Efek teks
2. Painter : Memberikan efek lukisan
3. Ulead Photo Impact : Efek frame dan merancangan icon yang cantik.
4. Plugins Photoshop : Seperti Andromeda, Alien Skin, Eye Candy, Kai’s Power Tool dan Xenofex juga sangat mendukung untuk memberi efek desain sewaktu anda mendesain layout homepage di Photoshop.
Animasi :
Penambahan animasi perlu untuk membuat homepage agar kelihatan menarik dan hidup.
1. 3D Studio Max : Untuk membuat objek dan animasi 3D.
2. Gif Construction Set : Membuat animasi file gif 3. Macromedia Flash : Menampilkan animasi berbasis vector yang berukuran kecil.
3. Microsoft Gif Animator : Membuat animasi file gif
4. Swift 3D : Merancang animasi 3D dengan format file FLASH.
5. Swish : Membuat berbagai macam efek text dengan format file FLASH.
6. Ulead Cool 3D : Membuat animasi efek text 3D.
Web Editor :
Bentukan keseluruhan gambar dan tata letak desain, animasi, mengisi halaman web dengan teks dan sedikit bahasa script.
1. Alaire Homesite :
2. Cold Fusion :
3. Microsoft Frontpage :
4. Macromedia Dreamweaver :
5. Net Object Fusion :
Programming :
Ini dilakukan setelah sebagian besar desain homepage telah rampung. Programming bertugas sebagai akses database, form isian dan membuat web lebih interaktif. Contoh : Membuat guestbook, Form isian, Forum, Chattin Portal, Lelang dan Iklanbaris.
1. ASP ( Active Server Page ) :
2. Borland Delphy :
3. CGI ( Common Gateway Interface ) :
4. PHP :
5. Perl :
6. Javascript:
Upload :
Html kita perlu di letakkan ( upload ) di suatu tempat ( hosting ) agar orang di seluruh dunia dapat melihat homepage kita.
1. Bullet FTP :
2. Cute FTP :
3. WS-FTP :
4. Macromedia Dreamweaver : dengan fasilitas Site FTP
5. Microsoft Frontpage : dengan fasilitas Publish
Sound Editor :
Homepage kita belum hidup tanpa musik. Untuk mengedit file midi atau wav, perlu alat khusus untuk itu.
1. Sound Forge : Mengedit dan menambah efek file yang berformat mp3 dan wav.
2. Cakewalk : Mengedit dan menambah efek untuk file yang berformat midi
Banyak sekali memang software untuk membuat suatu homepage dan kita tidak perlu mempelajari semua software tersebut di atas. Tapi untuk mempermudah, bagi pemula lebih baik dimulai terlebih dulu dengan mempelajari software Microsoft Frontpage atau Macromedia Dreamweaver agar lebih mengenal aturan-aturan membuat homepage dan mengenal bahasa html. Setelah itu baru Adobe Photoshop yang dipakai kebanyakan para desainer.
C. FASILITAS GRATIS PENDUKUNG HOMEPAGE
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas gratis yang bisa kita dapatkan dari internet untuk membuat homepage kita menjadi semakin powerfull. Tentunya hal yang kita dapatkan secara gratis akan diimbangi dengan sesuatu yang harus kita terima. Biasanya mereka menampilkan banner di homepage kita dan ini sebenarnya sangat menganggu, tapi tetap saja kita harus menerima bila ingin menggunakan fasilitas gratis tersebut.
Guesbook
Buku tamu di mana orang bisa mengisi identitas tentang dirinya, mengkritik dan memberi saran. · Lpage
· Guestpage : Mudah di setup (using html tag) agar sesuai dengan tampilan design yang anda mau. Selain itu mereka menyediakan beberapa template guessbook yang ok kalo kita ngga mau cape2 setup.
· The Guestbook
Counter
Menghitung seberapa banyak pengunjung yang telah masuk ke homepage kita. Penyedia counter gratis antara lain :
· Dark Counter : menyediakan puluhan model counter sebagai pilihan.
· PageCount · The Counter
Web Hosting
Tempat menyimpan file html, agar desain homepage kita dapat dilihat oleh pengunjung di seluruh dunia.
· Cybercity
· Freeservers
· Geocities
· Fortunecity
· Xoom
Email
Anda bisa mendapatkan fasilitas email gratis tanpa perlu mendaftarkan diri ke Internet Provider. · Mailexite
· Netadress
· Geocities
· iName
· Mailcity
Direct URL
Bila url anda terlalu panjang, misalkan : http://www.geocities.com/area51/station/007 , maka dengan direct url ini nama url itu bisa di singkat dengan http://i.am/007.
· CyberName
· Free URL
· Easy to Remember
· Name Zero : fasilitas ini memberikan kita nama domain dot com
Chatting
Fasilitas ngobrol dapat di buat di homepage Anda sendiri.
· BraveNet Wev Services :Free guestbooks, message forums, form processors, greeting cards, hit counters, search engines and more!
Pooling
Bila Anda ingin tahu jawaban terbanyak dari para pengunjung tentang pilihan dari pertanyaan-pertanyaan Anda.
· BraveNet Wev Services : Free guestbooks, message forums, form processors, greeting cards, hit counters, search engines and more!
Web Promote
Mempromosikan homepage anda dengan sekali klik, maka homepage kita akan masuk ke beberapa situs search engine.
· Linksubmission
· Jayde
· Fast submit
· Selfpromotion
· Add-Me
· Submit It!
Mailing List
Membuat komunitas lewat email yang membicarakan hal-hal tertentu bersama orang lain. · Egroups
· Listbot
· Onelist
Web Statistik
Melihat statistik homepage Anda. Dari mana saja pengunjung berasal, browser apa saja yang mereka pakai, hari apa saja homepage kita ramai dikunjungi orang.
· Web Statistic
Web Check
Mengetahui kecepatan loading dan spesifikasi tentang homepage anda.
· NetMechanic
· Web Site Garage

Sabtu, 16 Agustus 2008

The advanced camera

The advanced camera
For serious photography you require a camera that offers you full control over apperture, focusing and shutter speeds, and preferably a camera to which you can fit a number of different lenses. Most amateurs and many professionals work in the 35mm format, in which the choice of cameras and accessories in unrivaled.

The single – lens reflex camera
By far the most widely sold type of 35mm camera is the single – lens reflex (SLR) camera. In this type the light coming through the taking lens in reflected to an eye level viewfinder by a mirror and prism. So that u see exactly what the film will register.
While you are viewing the scene before taking the picture. Light passes freely through the lens. Its path towards the film is intercepted by a mirror that reflects the light upwards to a ground glass focusing screen at the top of camera body. This screen is 24 x 36 mm. the size of the picture frame as it will appear on the film. The distance from the lens to the screen via the mirror is exactly the same as the distance from the lens to the film. Looking into the eyepiece, you view the image on the screen through a pentaprism. A block of glass shaped to present the image upright and the correct way round. As you vary the focusing and framing of the image, you can see it changing in the viewfinder.
Virtually all SLR have a built in exposure meter coupled to the shutter speed an aperture. A display in the viewfinder indicates when exposure is correct as you change these controls or else the camera adjust the shutter and aperture settings by itself.
In some SLR the diaphragm, which it built into the lens. Is closed down to the value set on the aperture control during viewfinding. In an increasing number of cameras. However, the diaphragm stays fully open during viewfinding. So that the image is seen at maximum brightness, and closes down to the set aperture only when the button is pressed.
Until the moment when the button is pressed, the film is protected by the shutter blinds (either metal or cloth) in front of the film.
When you press the shutter release button on an SLR, a complex sequence of events is started. The modern SLR has evolved into a delicate and elaborate instrument that carries out this sequence as smoothly and silently as possible. The mirror swings up out of the light path, blocking off any light that may enter the camera through the eyepiece, and the image vanished from the viewfinder. At the same time the diaphragm closes down to the aperture that has been set.
Then the exposure begins. The shutter blinds move in such a way that a gap traverses the film. Allowing light to fall on the film (see page 18). When this has happened and the film is again covered by the light – tight shutter, the mirror springs back into place, the image reappears in the viewfinder and the film can be wound on for the next shot.
The image in an SLR viewfinder is large and bright an its farming is exactly that which will appear on the film. Not only the focusing of the subject but it's depth of field-the range of distances over which objects are in focus-can be seen and precisely controlled. Most important of all, if a different lens is used on the camera body the viewfinder will continue to present exactly what the film "sees". You can also see directly the effect of filters attached in front of the lens. The SLR has proved itself to be most versatile type of camera.
The non-reflex camera
Despite the attraction of the SLR, some photographers prefer non-reflex cameras. Some SLR are bulky and heavy, and even the best of them cannot be as smooth and quiet in operation as comparable non-reflex cameras. There is a danger of camera shake caused by the mirror movement. The complexity of mechanism means that there is more to go wrong mechanically. And some users are bothered by the loss of image when they take the shot, even though this is usually momentary.
A non-reflex camera is intrinsically simpler than an SLR and hence more reliable quieter. It can be very compact-the smallest in the 35mm format being smaller than the palm of the hand. The viewfinder can be very sophisticated, incorporating a rangefinder coupled to the focusing control and an exposure meter that views the scene through the taking lens, like exposure meter on an SLR.
But the great disadvantage of the non-reflex camera is that in all but the most expensive models, there is a fixed lens-it cannot be changed because that would need a corresponding change of viewfinder. Also the effects of lens filters cannot be directly viewed. Nevertheless, the compact and convenient viewfinder camera has it devotees.
There are sophisticated non-reflex cameras with interchangeable lenses for which the viewfinder framing alters automatically when a new lens it put on. The exposure meter's light-sensitive cell is usually mounted behind the lens and springs aside when the picture is taken. A built-in shutter protects the film while the lens is changed.
This tiny 35 mm camera shows the compactness that the non-reflex camera can achieve. The minox 35 GT is just under 4 inches long, 2 ½inches high, and weighs only 7 ounces. When the protective flap is closed to retract and cover the lens, camera is little more than an inch thick. There is a built-in exposure meter, and the camera sets the correct shutter speed once the aperture has been set on a ring around the lens.
The roll film SLR
Some single-lens reflex cameras are designed for 120 roll film, which offers a choice of frame sizes considerably larger than the 24 x 36mm of 35mm cassette film. Some of these cameras have interchangeable backs, one of each format. Frame sizes range from 45 x 60 mm through 60 x 60 and 60 x 70 to 60 x 90 mm. normally the camera is held at waist level. The ground glass focusing screen is viewed through a magnifier that can be folded down when the camera is being carried. The image is upright be reversed from left to right. Pentaprism attachments are available for most models so that the camera can be used at eye level.
The twin-lens reflex camera
Most of the advantages of the SLR are offered by the mechanically simpler and more reliable twin-lens reflex (TLR) camera. In this design you view the image not through the taking lens but through a second lens mounted above it. This lens can be simpler than the main lens. Its image, reserved from left to right, is formed on a focusing screen at the top of the camera body and is viewed through a magnifier. The two lenses move together as the image is focused. The image in viewfinder is not exactly identical to that to that seen by the taking lens, because of the difference in the positions of the two lenses. But it is only for very close subjects that this difference becomes important, and the viewing screen carries marking that indicate the true image area for close subjects. Lenses are not interchangeable on most models of TLR, since both the lenses would have to be changed together.
The technical camera
The greatest degree of control that a photographer can achieve is provided by the so-called technical camera, although only with a loss of operating speed and convenience. As used in the studio, the technical camera consists of a front and back panel, carrying the lens and film holder respectively, joined by lightproof folding bellows. The panels move independently along a steel "monorail" mounted on a tripod. During the setting up of shot the back panel carries a ground glass focusing screen on which the image appears upside down and reserved from left to right. When the shot is about to be taken the screen is slid out and replaced with a film holder containing and individual sheet of film. Any lens can be used in the front panel. Not only can the panels be slid backwards and forwards, they can be raised and lowered or twisted for various special purposed (see page 179).
Portable versions of the technical camera have the front panel sliding on a baseboard that folds out from the back panel. There is a ground glass focusing screen, but normally a supplementary viewfinder with a coupled rangefinder is used. The baseboard camera can take flat film or roll film.

Jumat, 01 Agustus 2008

Kamera yang dikedepankan

Kamera yang dikedepankan

Untuk fotografi yang serius, anda memerlukan suatu kamera bahwa menawarkan kendali anda penuh (di) atas apperture, memfokuskan?memusatkan dan daun jendela mempercepat, dan terutama/lebih disukai suatu kamera dibanding mana anda dapat cocok sejumlah lensa-lensa yang berbeda. Kebanyakan amatir-amatir dan banyak para profesional memasukkan bentuk 35mm, di mana pilihan dari kamera-kamera dan asesoris di dalam yang tak ada taranya.

Yang tunggal -kamera refleks lensa

Betul-betul paling secara luas menjual jenis dari kamera 35mm menjadi satu-satunya -refleks lensa (SLR) kamera. Di dalam terang jenis ini yang datang melewati lensa pengambilan di dalam yang dicerminkan kepada satu mata mengukur viewfinder oleh suatu cermin dan prisma. Sehingga u lihat persisnya apa yang film akan daftar.

Sementara anda sedang mengamati [peristiwa; pemandangan] sebelum mengambil gambar. Terang lewat dengan bebas melalui lensa. Alur nya ke arah film itu diinterupsi oleh suatu cermin bahwa mencerminkan terang naik/ke atas ke(pada suatu kaca asahan yang memfokuskan?memusatkan layar ada di puncak dari tubuh kamera. Layar ini adalah 24 x 36 juta. ukuran dari bingkai gambar karena akan muncul di film. Jarak dari lensa ke layar via cermin itu adalah tepat sama seperti(ketika jarak dari lensa ke film. Mempelajari lensa mata, anda memandang gambaran di layar melalui suatu pentaprisma. Suatu blok dari gelas/kaca yang dibentuk untuk menyajikan gambaran tegak lurus dan jalan yang benar [membulatkan/ mengelilingi]. Ketika Anda bertukar-tukar memfokuskan?memusatkan dan penyusunan gambaran, anda dapat melihat nya mengubah di dalam viewfinder.

Hampir semua SLR sudah suatu yang yang dibuat di dalam alat pengukur cahaya yang digabungkan kepada daun jendela mempercepat satu lobang bidik kamera. Suatu pajangan di dalam viewfinder menandai (adanya) ketika pengunjukan benar ketika Anda mengubah kendali-kendali ini jika tidak kamera melakukan penyesuaian pengaturan-pengaturan daun jendela dan lobang bidik kamera dengan sendirinya.

Dalam beberapa SLR sekat rongga, itu yang yang dibuat ke dalam lensa. Adalah gulung tikar kepada kendali lobang bidik kamera nilai yang tertuju kepada selama viewfinding. Di dalam suatu peningkatan nomor dari kamera-kamera. Bagaimanapun, korset sekat rongga membuka penuh selama viewfinding. Sehingga gambaran itu dilihat pada terang yang maksimum, dan gulung tikar kepada lobang bidik kamera yang di-set hanya ketika tombol itu ditekan.

Sampai pada saat ketika tombol itu ditekan, film itu dilindungi oleh daun jendela buta[kan (yang manapun logam atau kain) di depan film.

Ketika anda tekan tombol pelepasan; pembebasan daun jendela di satu SLR, suatu urutan yang kompleks dari kejadian adalah dimulai. SLR yang modern sudah meningkatkan ke dalam suatu instrumen rumit dan yang enak/bagus bahwa menyelesaikan urutan ini sama dengan lembut dan dengan diam sebagai yang yang mungkin. Cermin mengayun atas karena alur yang ringan, menutup jalan setiap cahaya bahwa boleh masuk kamera melalui lensa mata, dan gambaran lenyap dari viewfinder. Pada waktu yang sama sekat rongga gulung tikar kepada lobang bidik kamera bahwa sudah di-set.

Lalu pengunjukan mulai. Daun jendela buta[kan pindah ke perjalanan seperti itu bahwa suatu kesenjangan; celah; jurang menyilang film. Membiarkan cahaya untuk menyerang film (lihat halaman 18). Ketika ini sudah terjadi dan film itu adalah lagi; kembali dicakup?ditutup oleh terang -daun jendela ketat, cermin bersemi(memantul kembali ke tempat, gambaran muncul kembali di dalam viewfinder dan film itu dapat luka di karena bidikan yang berikutnya.

Gambaran dalam satu SLR viewfinder adalah besar dan terang/cerdas satu pertanian nya adalah persisnya yang akan muncul di film. Tidak hanya memfokuskan?memusatkan pokok materi tetapi itu adalah kedalaman ladang the cakupan dari jarak-jarak di mana object di dalam fokus dapat dilihat dan dengan tepat dingawasi. Paling utama dari semua, jika suatu lensa yang berbeda digunakan di tubuh kamera, viewfinder itu akan melanjutkan untuk menyajikan persisnya apa yang film "lihat". Anda dapat juga lihat secara langsung pengaruh dari filter-filter melampirkan di depan lensa. SLR sudah membuktikan diri sendiri untuk menjadi jenis serbaguna dari paling kamera.

Kamera yang tidak refleks

Meskipun atraksi SLR, beberapa tukang foto menyukai kamera-kamera tidak refleks. Beberapa SLR bersifat limbak dan berat, dan bahkan terbaiknya dari mereka tidak bisa ketika lancar dan menenangkan di dalam operasi sebagai kamera-kamera tidak refleks yang dapat diperbandingkan. Ada suatu bahaya dari kamera menggoncangkan disebabkan oleh gerakan cermin. Kompleksitas mekanisme berarti bahwa ada lebih banyak pergi bersalah dengan mesin. Dan beberapa para pemakai diganggu oleh hilangnya gambaran ketika mereka mengambil bidikan, meskipun ini adalah biasanya sesaat.

Suatu kamera yang tidak refleks adalah pada hakekatnya lebih sederhana dari satu SLR dan karenanya lebih tenang dapat dipercaya. Itu dapat sangat kompak yang paling kecil di dalam bentuk 35mm menjadi lebih kecil dibanding telapak tangan dari tangan. Viewfinder itu dapat sangat canggih, menemani suatu rangefinder yang digabungkan kepada memfokuskan?memusatkan kendali dan satu alat pengukur cahaya bahwa memandang [peristiwa; pemandangan] melalui lensa pengambilan, seperti alat pengukur cahaya di satu SLR.

Tetapi kerugian yang besar dari kamera yang tidak refleks adalah bahwa/karena di dalam semua kecuali model-model paling mahal, ada suatu lensa yang ditetapkan?diperbaiki yang tidak bisa diubah karena bahwa akan memerlukan suatu perubahan yang sesuai dari viewfinder. Juga barang kepunyaan dari lensa menyaring tidak bisa secara langsung dipandang. Meskipun demikian, kompak dan kamera viewfinder menyenangkan mempunyai penggemar-penggemar itu.

Ada kamera-kamera tidak refleks canggih dengan lensa-lensa yang dapat bertukar tempat di mana penyusunan viewfinder mengubah secara otomatis ketika suatu lensa yang baru yang dingenakan. Sel milik alat pengukur cahaya yang peka cahaya itu adalah biasanya menjulang di balik lensa dan musim semi(mata air ke samping ketika gambar itu diambil. Suatu daun jendela yang terikut melindungi film selagi lensa itu diubah.

35 Kamera juta kecil ini menunjukkan kepadatan yang kamera yang tidak refleks dapat mencapai. Minox 35 GT hanyalah di bawah 4 inci panjang(lama, 2 ½ketinggian inci, dan menimbang hanya 7 ons. Ketika penutup yang bersifat melindungi tertutup bagi menarik kembali dan menutup(meliput lensa, kamera adalah kecil lebih dari (sekedar) satu tebal inci. Ada suatu alat pengukur cahaya yang terikut, dan kamera menetapkan kecepatan daun jendela yang benar ketika lobang bidik kamera sudah diserang suatu cincin?arena di sekitar lensa.

Gulungan memfilmkan SLR

Beberapa kamera refleks lensa yang tunggal dirancang selama 120 film gulungan, yang tawarkan suatu pilihan dari ukuran-ukuran bingkai dengan sangat lebih besar dari 24 x 36mm dari film kaset 35mm. Sebagian dari kamera ini mempunyai punggung-punggung yang dapat bertukar tempat, satu dari tiap bentuk. Ukuran-ukuran bingkai mencakup dari 45 x 60 juta melalui 60 x 60 dan 60 x 70 sampai 60 x 90 juta. secara normal kamera yang diselenggarakan pada tingkatan pinggang. Kaca asahan yang memfokuskan?memusatkan layar dipandang melalui suatu kaca pembesar bahwa dapat dilipat menurun/jatuh ketika kamera itu sedang dibawa. Gambaran itu adalah tegak lurus dibalikkan dari kiri ke kanan. Pemasangan-pemasangan pentaprisma ada tersedia karena kebanyakan model-model sehingga kamera itu dapat digunakan pada tingkatan mata.

Kamera refleks lensa yang kembar

Kebanyakan dari keuntungan-keuntungan dari SLR itu ditawarkan oleh dengan mesin lebih sederhana dan refleks lensa lebih kembar dapat dipercaya (TLR) kamera. Di dalam desain ini, anda memandang gambaran bukan melalui itu lensa pengambilan tetapi melalui suatu lensa yang kedua menjulang di atas nya(itu. Lensa ini dapat lebih sederhana dibanding lensa utama. Gambaran nya, yang yang terpesan dari kiri ke kanan, dibentuk di suatu memfokuskan?memusatkan layar ada di puncak dari tubuh kamera dan dipandang melalui suatu kaca pembesar. Kedua lensa-lensa bergerak bersama-sama seperti(ketika gambaran itu difokuskan. Gambaran di viewfinder tidak persisnya serupa untuk untuk yang dilihat tersebut tersebut oleh lensa pengambilan, oleh karena perbedaan di dalam posisi-posisi lensa-lensa keduanya. Tetapi itu hanyalah karena hal-hal sangat dekat bahwa ini perbedaan menjadi penting, dan mengamati layar membawa menandai bahwa menandai (adanya) bidang gambaran benar untuk hal-hal yang dekat. Lensa-lensa bukanlah dapat bertukar tempat di kebanyakan model-model dari TLR, karena kedua-duanya lensa-lensa itu mau tidak mau harus diubah bersama-sama.

Kamera yang teknis

Derajat tingkat yang terbesar dari kendali bahwa seorang tukang foto dapat mencapai disediakan oleh yang disebut kamera teknis, meski hanya dengan hilangnya kecepatan operasi dan kenyamanan. Yang digunakan dalam studio, kamera yang teknis terdiri dari suatu panel yang depan dan belakang, membawa pemilik lensa dan film berturut-turut, yang dihubungkan oleh embusan lipatan lightproof. Panel-panel bergerak dengan bebas sepanjang suatu baja "monorel" menjulang di suatu tumpuan kaki tiga. Selama menyiapkan bidikan panel yang balik membawa suatu kaca asahan memfokuskan?memusatkan layar yang di atasnya gambaran muncul kacau-balau; terbalik; sungsang dan yang terpesan dari kiri ke kanan. Ketika bidikan itu akan diambil layar itu adalah slide ke luar dan yang digantikan dengan suatu pemilik film berisi dan lembar;seprai individu dari film. Setiap lensa dapat digunakan di depan panel. Tidak hanya kaleng panel-panel itu adalah slide mondar-mandir, mereka dapat diangkat dan yang diturunkan atau yang terbelit karena berbagai dimaksud khusus (lihat halaman 179).

Versi-versi yang jinjing kamera yang teknis tidak sopan panel meluncur di suatu baseboard, pita suara itu di luar panel yang balik. Ada suatu kaca asahan memfokuskan?memusatkan layar, hanya seperti umumnya viewfinder yang pengganti dengan suatu rangefinder yang digabungkan digunakan. Kamera baseboard dapat mengambil film atau gulungan datar(kempes).